Dia juga mengatakan baru hanya beberapa negara yang memiliki pasien Deltacron, seperti Amerika dan Inggris. Namun bila melansir dari Fox News bahwa jumlah pasien Deltacron di Amerika baru 17 orang.
"Di mana virus ini ditemukan dibeberapa tempat Amerika Serikat, Prancis, Denmark dan Belanda. Sedikit sekali di Amerika juga ditemukan di Inggris," kata Prof Zubairi
Di sisi lain, WHO mengatakan Deltacron telah terdeteksi, jumlahnya sangat rendah, menurut ahli epidemiologi penyakit menular belum ada. "Kami belum melihat perubahan dalam tingkat keparahannya. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung," kata Maria Van Kerkhove, dilansir dari Times of India, Minggu (13/3/2022)
(Helmi Ade Saputra)