Peringati Hari Perempuan Internasional, Kesetaraan Gender Terus Diperjuangkan

Tim Okezone, Jurnalis
Selasa 08 Maret 2022 18:11 WIB
Memperingati Hari Perempuan Internasional (Foto:SHRM)
Share :

DUNIA dengan kesetaraan gender merupakan dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi. Dunia yang beragam, adil, dan inklusif.

Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, kesetaraan gender untuk masa depan yang berkelanjutan harus terus diperjuangkan. Apalagi masih ada stigma yang sering melekat pada perempuan dan kelompok rentan.

Perwakilan Pemerintah Indonesia, Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas Dr. Vivi Yulaswati, M.Sc. mengatakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya mengimplementasikan agenda global dan nasional pada penghormatan hak-hak perempuan dan kelompok rentan yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) demi kesetaraan gender.

"Kerja bersama menjadi agenda kita ke depan untuk memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal, mulai dari kolaborasi dan melokalkan SDGs, mempertemukan prinsip global dengan nilai lokal secara inklusif, integratif, dan akuntabel, dan memperluas proyek-proyek yang memiliki dampak sosial untuk memastikan bahwa keberlanjutan, keberagaman, kesetaraan, dan inklusi terjadi sampai tingkat lokal," ujar Vivi dalam webinar KSIxChange41: Mendobrak Bias dan Mewujudkan Kesetaraan Gender, Selasa (3/8/2022).

"Pemerintah berupaya membangun ekosistem kemitraan yang terbuka dan inovatif serta membangun kolaborasi yang konstruktif sebagai kunci ke depan untuk mengejar ketertinggalan pencapaian SDGs,” kata Vivi.

Sementara itu, Ketua Komnas Disabilitas (KND) Dr. Dante Rigmalia, M.Pd. memaparkan tantangan dan peluang dalam memberikan advokasi bagi penyandang disabilitas, khususnya perempuan penyandang disabilitas, agar mereka dapat memperoleh hak dan perlindungan.

Rekomendasi KND untuk mendorong advokasi tersebut diantaranya dengan mengubah kerangka berpikir dan sudut pandang tentang perempuan disabilitas, menggali langsung dari para perempuan disabilitas mengenai apa yang menjadi penghalang mereka, mengupayakan solusi atas hambatan tersebut, pelibatan perempuan dengan disabilitas dalam capacity building, serta sinergitas antar lembaga terkait dan pelibatan penyandang disabilitas dalam kebijakan.

Lebih lanjut Dante menekankan tentang pentingnya pelibatan disabilitas perempuan. “Membicarakan tentang perempuan disabilitas sebagai kelompok marjinal tapi tidak melibatkan penyandang disabilitas dalam pembicaraan adalah tindakan memarjinalkan penyandang disabilitas sendiri,” katanya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya