Tradisi Usaba Sambah, Babak Hidup Baru Masyarakat Bali

Nindi Widya Wati, Jurnalis
Minggu 02 Januari 2022 18:04 WIB
Ilustrasi Bali (Freepik)
Share :

BALI memang tersohor akan keindahan alam dan warisan budaya leluhur yang menarik. Salah satunya jika berkunjung ke Bali Timur tepatnya di Kabupaten Karangasem, Anda akan menemukan tradisi unik dan menarik bernama Usaba Sambah.

Dikutip dari laman TikTok @onanara, Usaba Sambah kerap menjadi kesempatan emas bagi wisatawan untuk melihat persembahan ratusan ayam panggang yang menjulang tinggi.

Usaba Sambah menjadi tradisi yang dilakukan di Pura Puseh, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.

Menurut kepercayaan setempat, ritual usaba sambah merupakan sebuah babak dalam kehidupan warga Desa Pesedahan.

Kata 'ngusaba' sering dihubungkan dengan pelaksanaan Ngusabeh Nini atau Ngusabeh Desa. Bertujuan untuk memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat mendapat keselamatan dan kerahayuan.

Usaba Sambah dilaksanakan pada saseh atau purnama ke lima dalam satu tahun sekali. Sahyang Sambah indentik menggunakan atribut bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Diantaranya terdapat pohon pinang kecil, pohon enau atau udu, dan pohon pisang masih lengkap berisi buah, bunga, dan jantungnya.

Sahyang Sambah juga sering dikaitkan dengan Sanggar Surya atau Sanggah Surya. Memiliki keunikan tersendiri dengan bentuk pelinggih Sahyang Sambah yang menyerupai kursi.

Terdapat sarana lain yang digunakan, berupa daksina, dan bebek putih yang akan dihaturkan pada prosesi acara Usaba Sambah. Lalu, ada pula sarana Nyambutin seperti tege-tegenan yang terbuat dari batang pohon dap-dap berisi berbagai jenis buah dan jajanan.

Ritual Usaba Sambah bertepatan juga dengan upacara tradisi Nyambutin. Dikenal sebagai upacara perdana untuk bayi berumur tiga bulan.

Upacara Nyambutin tidak hanya dilakukan oleh warga Desa Pesedahan. Melainkan, diikuti pula oleh warga desa lain yang memiliki sesanggi atau janji pada upacara Usaba Sambah.

Tepat dalam upacara Nyambutin ini, umumnya warga menghaturkan ayam panggang yang disusun dalam pajegan atau gebogan dengan menjulang tinggi. Selain itu, acara ini juga dihiasi oleh muda-mudi yang ikut serta memberikan persembahan dengan cara ngerejang atau menari untuk Sahyang Sambah dan Ida Sanghyang Widhi Wasa.

(Kurniawati Hasjanah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya