JAKARTA - Memiliki bentuk serupa, seringkali crepes dan kue leker sulit dibedakan.
Meski demikian, rupanya kedua makanan ini memiliki perbedaan yang bisa kita ketahui.
Melansir Antara News, berikut perbedaan crepes dan kue leker:
Sejarah dan negara asal
Seperti namanya yang kebarat-baratan, crepes memang berasal dari Eropa sejak abad-13, tepatnya dari Bretagne, sebuah wilayah di Prancis bagian barat. Dari situ, konsumsi crepes meluas ke seluruh dunia. Istilah crepes sendiri berasal dari bahasa latin “crispa” yang berarti keriting. Belakangan, istilah crepes sering merujuk pada pancake kering dan tipis.
Di sisi lain, kue leker sendiri merupakan kuliner khas Tanah Air. Tidak ada literatur pasti mengenai asal muasal leker. Namun, beberapa sumber menyebutkan kue leker sebagai jajanan khas dari kota Solo dan Surabaya. Menurut halaman resmi pemerintah Surakarta, dahulu kala banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan yang satu ini. Leker awalnya berasal dari bahasa Belanda yaitu Lekker, yang artinya enak. Setiap orang Belanda selesai memakan jajanan itu sering diakhiri dengan mengucap kata Lekker.
Perbedaan bentuk
Cara paling mudah membedakan kue leker dan crepes adalah dengan melihat lipatan kulitnya. Kue leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan, namun crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan.
Perbedaan bentuk ini kemungkinan terkait dengan wadah yang digunakan. Adonan leker biasanya akan dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon. Itulah yang mengakibatkan lapisan pinggir leker lebih tipis ketimbang bagian tengah. Sementara itu, crepe dimasak menggunakan wajan datar dan rata sehingga membuat pugasan bisa disebarkan di semua bagian.