Pengusaha Alat Tes PCR Bantah Keruk Keuntungan di Tengah Pandemi

Ini, sambungnya, dapat dibuktikan dengan melihat katalog LKPP yang bisa diakses oleh semua dan menjadi acuan pemerintah dalam menetapkan harga tes PCR. "Dari sana pun kita bisa lihat bersama kalau sekarang harga reagen PCR sudah di angka Rp200 ribuan," tegasnya.

"Jadi, kami jamin 99% tidak ada niatan untuk mengambil keuntungan dari pandemi ini lewat tes PCR. Kami selalu mengikuti dinamika market dan tentunya tetap mengedepankan sisi kemanusiaan juga," tambah Randy.

Soal berapa angka profit yang masih dianggap wajar untuk diambil dari bisnis PCR, Randy menerangkan bahwa dirinya mengacu pada pernyataan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir. "Sesuai dengan apa yang disampaikan Pak Kadir, itu ada di 10-15%," terangnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)