Selain itu dalam Washingtonian, Elizabeth Tanzi selaku professor kecantikan George Washington University Medical Center di Washington, D.C mengungkapkan bahwa umumnya botox itu tergantung pada warna kulit dan gaya hidup masing-masing. Umumnya, pada ras kaukasia botox dilakukan pada usia 35 sampai 40 tahun.
Bagi mereka yang berkulit gelap, umumnya botox pada usia 40 sampai 45 tahun. Hasil dari suntik botox pun tidak permanen, dipengaruhi oleh gaya hidup namun umumnya hanya bertahan 4 sampai 6 bulan saja kemudian harus melakukan suntik botox ulang.
The Aesthetic Society juga memaparkan bahwa suntik botox dapat mengakibatkan bermacam efek samping diantaranya; sakit kepala, demam, gatal, nyeri, bengkak, mulut kering, mata kering, kelopak mata turun, bibir miring, dan lain sebagainya.
Bahkan lebih parah apabila terjadi reaksi alergi seperti sesak napas dan pembengkakan pada tenggorokan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan botox penting untuk riset soal efek samping, kredibilitas klinik agar dapat menghindari segala hal yang berisiko.
(Martin Bagya Kertiyasa)