4. Candi Pasimaran
Candi itu berada di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri tepatnya berada di sebarang Terminal Jatisrono. Pasalnya bangunan itu ada sejak 1800-an. Masyarakat sekitar menganggap bangunan itu candi karena bentuknya menyerupai candi.
Namun, menurut Dennys, bangunan itu dibangun pada masa Kerajaan Islam. Di sisi lain, biasanya candi dibangun pada masa Kerajaan Hindu dan Budha. Dimungkinkan saat membangun masih terpengaruh dengan kentalnya budaya Hindu dan Budha.
“Dimungkinkan dulu dijadikan tempat pesanggrahan. Masyarakat mengatakan petilasan Raden Mas Said. Namun ada misinterprestasi. Sebab bangunan itu ada setelah hampir seratus tahun setelah RMS meninggalkan Wonogiri. Dimungkinkan bangunan itu petilasan Mangkunegera IV,” papar dia.
5. Kawasan Mento-Toelakan
Mento-Toelakan kini menjadi nama Dusun Mento dan Dusun Tulakan, Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri. Pada zaman Hindia-Belanda di kawasan itu berdiri perusahaan serat terbaik dan terbesar. Perusahaan itu bernama Cuultur-Maatschappij Mento Toelakan atau _Onderneming_ Mento Toelakan, berdiri mulai 1897 hingga akhir 1940-an.
Paku Buwana X pernah mengunjungi perusahaan itu karena daerah itu berbatasan wilayah milik Mangkunegaran dan Kasunanan. Selain itu, Paku Buwana X mempunyai kedekatan dengan Kepala Administrator Onderneming Mento Toelakan, Blankwaardt.
“Kedekatan antara keduanya karena Blankwaardt menyukai kebudayaan jawa. Ia mempunyai seperangkat wayang kulit dengan peralatan untuk memahat kulit menjadi bentuk wayang,” kaya Dennys.
(Salman Mardira)