Markis Kido Punya Riwayat Hipertensi, Waspadai Silent Killer Pemicu Serangan Jantung

Novie Fauziah, Jurnalis
Selasa 15 Juni 2021 00:07 WIB
Markis Kido (Foto : AFP)
Share :

Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA mengatakan, seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

“Setiap peningkatan darah 20/10 mm Hg akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner 2 kali lebih tinggi,” terangnya pada konferensi pers Hari Hipertensi Sedunia secara virtual, Kamis, 6 Mei 2021.

Dokter Erwinanto menjelaskan, bahwa pada dasarnya hipertensi bisa dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres.

Sementara itu, Dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Premier Jatinegara,dr. Frits Reinier Wantian Suling, Sp.JP(K) mengatakan, angka kematian akibat hipertensi di dunia termasuk di Indonesia hingga saat ini masih stagnan. Angka kematian hipertensi seluruh dunia dilaporkan lebih dari 9,4 juta setiap tahunnya.

"Merupakan yang tertinggi dibandingkan penyakit-penyakit lainnya, baik di negara-negara maju maupun yang sedang berkembang bahkan di negara-negara tertinggal sekalipun," terangnya.

Oleh karenanya, untuk mengetahui apakah seseorang mengalami hipertensi atau tidak, baiknya rutin memeriksan diri. Khususnya melihat tensi darah, yakni sebagai diagnosis pertamanya.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya