Selain itu, kata dia, ada ukuran kesuksesan kalender even wisata antara lain jumlah kunjungan hingga perputaran ekonomi.
"Oleh karena itu, jika sekarang (dilaksanakan) jelas tidak bisa karena tidak dilarang ada kerumunan. Selain itu, wisatawan mancanegara juga sensitif dengan situasi daerah yang dikunjungi saat pandemi COVID-19," katanya.
Wahyu mengatakan jikapun akan menggelar kegiatan pariwisata maka Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan minta pemkab menyodorkan sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, dan Environment) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
"Sertifikat itulah yang sedang kami kejar saat ini, ketika punya sertifikat itu maka wisatawan pun merasa lebih aman berwisata di tengah pandemi COVID-19," katanya.
(Salman Mardira)