KEPULAUAN Malta bertujuan untuk menarik wisatawan musim panas ini dengan menawarkan insentif finansial kepada pengunjung. Mereka yang memanfaatkan penawaran ini akan dapat menikmati kuil prasejarah, teluk tersembunyi, scuba-diving, dan jalur pejalan kaki.
Melansir laman Lonely Planet, otoritas pariwisata Malta berharap dapat menarik setidaknya 35.000 pengunjung melalui skema "Insentif untuk Wisatawan Independen Gratis", dan telah mengalokasikan 3,5 juta Euro atau setara dengan Rp60 miliar untuk program tersebut.
Baca juga: Mengintip The Royal Vault St George Chapel, Makamnya Pangeran Philip
Negara kepulauan di Eropa ini berharap skema tersebut akan memberi insentif kepada para pelancong independen yang mengunjungi Kepulauan Malta selama minimal tiga malam untuk memesan langsung masa inap liburan mereka di hotel bintang lima, empat, dan tiga.
Partisipan yang menginap di hotel bintang lima akan mendapatkan 100 Euro (Rp1,7 juta) per orang untuk biaya menginap mereka, dan mereka yang menginap di hotel bintang empat akan mendapatkan alokasi 75 Eiro (Rp1,3 juta) per orang. Tamu di hotel bintang tiga akan menerima 50 Euro (Rp870.302) per orang untuk setiap pemesanan.
Hotel yang berpartisipasi diharapkan sesuai dengan jumlah insentif yang diberikan oleh otoritas pariwisata Malta, dan harus mengalokasikan jumlah yang sama kepada pelancong untuk digunakan pada akomodasi, makanan dan minuman, serta layanan lain di dalam properti hotel.
Sebagai insentif tambahan, pengunjung properti hotel di pulau Gozo akan menerima nilai tambahan 10 persen dari insentif tersebut.
Malta bertujuan untuk membuka pariwisata pada 1 Juni, dan sebagian besar pembatasan Covid-19 diharapkan akan dicabut pada tahap itu.
Aturan masuk ke Malta saat ini bergantung pada negara asal pelancong yang bersandar pada sistem lampu lalu lintas Uni Eropa. Informasi lebih lanjut tentang pembatasan perjalanan dan skema insentif untuk wisatawan independen dapat ditemukan di website resmi otoritas pariwisata Malta.
(Rizka Diputra)