Satu studi yang diterbitkan British Journal of Nutrition mengamati secara khusus dampak konsumsi kurma pada usus. Penelitian menguji pria sehat yang dipilih acak dan mereka ditugaskan memakan 7 kurma per hari dalam 21 hari.
Hasilnya menunjukkan, kelompok studi melaporkan terjadi peningkatan frekuensi buang air besar dan penurunan kadar bahan kimia tinja yang diketahui dapat merusak sel dan memicu mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
Sass melanjutkan, rutin mengonsumsi kurma pun dapat menjaga kualitas otak. Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Neural Regeneration Research menyatakan bahwa kurma memiliki potensi teraputik yang menjanjikan melawan penyakit Alzheimer. "Itu karena kemampuan kurma yang dapat memerangi peradangan dan stres oksidatif di otak," terang Sass.
Jadi, mengonsumsi kurma seperti yang dilakukan Arya Saloka dan istri untuk menu sahurnya merupakan sesuatu yang baik untuk kesehatan. So, sudah sedia kurma di rumah?
(Helmi Ade Saputra)