Bangunan Utama yang terdiri dari Ruang perjuangan, Ruang utama, Ruang Khusus, Ruang Asthabrata dan Perpustakaan ini menyimpan koleksi benda-benda bukti sejarah perjuangan dan pengabdian Bapak Soeharto, serta perang kemerdekaan sampai masa pembangunan, benda-benda seni, koleksi keluarga, cenderamata dari teman dan sahabat, tanda-tanda kehormatan dari dalam dan luar negeri, dan yang tak kalah menarik menariknya adalah ajaran dasar-dasar kepemimpinan “Asthabrata” yang divisualisasikan secara artistik dan sistimatis dalam adegan wayang sesuai urutan cerita Wahyu Makutha Rama, serta berbagai koleksi buku dari pelbagai disiplin ilmu.
Kecuali benda-benda tersebut dan koleksi karya seni ukir kayu bertema Ramayana & Mahabarata, dihalaman juga terdapat sebuah kapal perang KRI Harimau, bukti sejarahperjuangan pembebasan Irian Barat tahun 1962 dan pembangunan kubah berisi karya seni ukir kayu bertema Wahyu Makutha Rama (versi Bali), serta mobil bersejarah.
Sebagai wahana penhumpul, pelestarian dan penelitian, MPBP juga menghimpun, pelestarian berbagai jenis tanaman langka khas Indonesia, seperti jambu mawar, rambutan Irian, pohon laki-laki dan duwet putih.
Sebuah karya seni ukir indah mempesona, bertema “langlang buana “ Pengider-ider bumi, dibuat dari sebuah akar kayu karet yang berasal dari halaman kediaman Jhon L. Parapak, Jalan Tanjung No 1 Jakarta Pusat. Ukiran yang melukiskan 9 dewa penguasa bumi yang lazim disebut Dewa Sanga ini dikerjakan oleh 15 ahli ukir dibawah pimpinan I. Wayan Asin, selama 16 bulan pada 1992.
(Salman Mardira)