OTORITAS Kesehatan Prancis belum lama ini mengidentifikasi mutasi virus corona bernama Le Variant Breton di wilayah Brittany. Covid-19 jenis baru ini disebut lebih sulit dideteksi meskipun tampaknya tidak lebih berbahaya atau menular.
Direktur penyedia layanan kesehatan ARS regional Stephane Mulliez dalam sebuah konferensi pers mengatakan temuan ini berasal dari delapan orang lansia yang menunjukkan gejala umum covid-19 tetapi tes polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif. Padahal, tes yang memanfaatkan usap hidung ini biasanya sangat akurat.
Baca juga: Mutasi Virus Corona Baru Kembali Terjadi, Kali Ini di Prancis
Setelah tim medis melakukan pengujian lebih lanjut yakni memanfaatkan sampel darah serta lendir dari saluran pernapasan yang lebih dalam barulah pasien itu diketahui terkonfirmasi covid-19.
Menurut Direktur Regional Badan Kesehatan Nasional Sante Publique Prancis, Alain Tertre, seperti dikutip dari laman Medical Xpress, satu kemungkinannya virus menyebar lebih cepat antara saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah.
Menyoroti temuan ini, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan diagnosis positif baru muncul setelah pasien diperiksa jaringan paru-parunya dan ini tidak mudah.
"PCR test biasa kita pakai untuk memastikan seseorang sakit atau tidak. Untuk kasus-kasus di Prancis ini mereka baru dipastikan sakit sesudah dilakukan pemeriksaan mendalam darah dan bahkan jaringan paru-parunya, suatu pemeriksaan yang amat tidak mudah dilakukan," jelas dia dalam pesan elektroniknya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Ini 5 Makanan yang Bisa Cegah Infeksi Mutasi N439K dan B117
Tes PCR sendiri dilakukan untuk mendeteksi materi genetik khusus SARS-CoV-2 atau organisme apa pun. Tes ini dianggap sangat akurat dibandingkan tes lain dan mendeteksi jenis virus apa pun.
Sebenarnya ini bukan varian pertama yang mampu menghindari pengujian. Peneliti asal Finlandia pada Februari lalu mengidentifikasi strain bernama Fin-796H dengan mutasi yang membuatnya sulit dideteksi dengan beberapa tes usap hidung juga.