SENIMAN Filipina, Gilbert Angeles menunjukan cara terbaik untuk memanfaatkan limbah dalam kehidupan. Ia memasukan bahan-bahan seperti plastik parut, cat lama, hingga sisa kayu konstruksi dalam lukisannya.
Saat Gilbert Angeles mengetahui bahwa negaranya adalah salah satu penyumbang sampah plastik di laut terbesar di dunia, ia merasa harus mengambil tindakan.
Baca juga: Fakta Gunung Emas di Kongo, Heboh Dikaitkan Kiamat
Gilbert memutuskan cara terbaik untuk menunjukkan bagaimana limbah yang dibuang dapat diberikan kehidupan baru dalam media yang berbeda adalah dengan memasukkan bahan-bahan mulai dari plastik parut hingga cat kedaluwarsa dan sisa kayu konstruksi dalam lukisannya.
Sejak 2019, dia telah membuat lebih dari dua lusin lukisan semacam ini.
"Saya membuat karya seni ini untuk meningkatkan kesadaran agar kita dapat memerangi sampah di daerah kita, membuat kita lebih bertanggung jawab dalam cara membuang sampah kita, dan untuk menyadarkan kita ke mana sampah kita pergi," kata pria 49 tahun itu, sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (15/3/2021).
Seniman itu mengambil bahan dari sekitar Manila atau melalui sumbangan dari kontak yang dia buat sejak meluncurkan kampanye lingkungannya.
Niat Gilbert untuk menjalankan proyek tersebut terpacu setelah ia melihat berita yang mengatakan bahwa FIlipina adalah salah satu kontributor utama sampah plastik.
Filipina, Indonesia, Thailand, Vietnam, dan China menyumbang sekitar 60% plastik laut dunia, atau 8 juta ton per tahun, menurut laporan tahun 2017 dari Ocean Conservancy dan Pusat Bisnis dan Lingkungan McKinsey.
Baca juga: Turis Asing ke Riau Tembus 5.100 Orang, Dominan dari Malaysia & Singapura
Karya seni Angeles telah ditampilkan di galeri. Lukisannya dijual dengan harga sekitar USD600 hingga USD3.000 atau setara dengan Rp8,6 hingga Rp43,1 juta, tergantung ukurannya. Sebagian dari hasil penjualan masuk ke grup lingkungannya, Green Artz, yang mendorong para seniman untuk menggunakan limbah daur ulang dalam karya mereka.
"Saya suka fakta bahwa itu memberi kami harapan. Warnanya indah dan (berasal dari) plastik daur ulang, yang dapat digunakan kembali untuk merusak lingkungan kita dan membuatnya indah," kata Linda Pecoraro, manajer umum Conrad Hotel, tempat karya Angeles dipamerkan.
(Salman Mardira)