Saat ini pandangan yang umum adalah bahwa Machhapuchhare adalah suci dan karenanya terlarang, tetapi tidak ada yang tahu cerita lengkap di balik permintaan Roberts.
Di suatu musim dingin, saya akhirnya mendaki ke basecamp dari puncak yang lebih kecil bernama Mardi Himal di bawah Machhapuchhare.
Pertama kali dilakukan pada 2012, perjalanan singkat selama lima hari, sejauh 40 km mencapai ketinggian 4.500 meter menawarkan salah satu pemandangan terbaik dan terdekat ke Machhapuchhare.
Sekira 1.000 meter ke atas lagi ke puncak Mardi Himal adalah yang terdekat yang bisa dicapai oleh siapa pun ke puncak.
Itu karena mendaki Machhapuchhare adalah terlarang, sesuatu yang langka di negara seperti Nepal yang telah lama merangkul pariwisata pendakian gunung dengan begitu antusias sehingga membuat titik tertinggi di dunia, puncak Gunung Everest setinggi 8.848 meter menjadi penuh sesak.
Tapi alasan Machhapuchhare tetap menjadi puncak perawan, demikian halnya ledakan trekking komersial dan pendakian gunung di Nepal saat ini dapat dikaitkan dengan satu orang: Letnan Kolonel James Owen Merion Roberts (1916-1997)
Jimmy Roberts, begitu ia dikenal, adalah perwira Angkatan Darat Inggris yang terkenal atas kontribusinya terhadap pendakian gunung Nepal dan Himalaya yang sangat besar.
Roberts ditunjuk sebagai atase militer pertama di Nepal pada tahun 1958. Ia menggunakan posisinya, semangat dan pengetahuannya tentang Himalaya untuk membuka pegunungan terpencil di negara itu dalam pendakian gunung dan trekking komersial, sebuah industri yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Nepal dan mata pencaharian warga lokal.
Ia tidak hanya memelopori zaman keemasan penjelajahan Himalaya, tetapi juga membuat keindahannya dapat diakses oleh seluruh dunia ketika ia mendirikan agen trekking pertama di negara itu, bernama Mountain Travel pada 1964.
Baca Juga: Puluhan Benda Antik Dihibahkan ke Museum, Ada Keramik Peninggalan Dinasti Ming
Ia bahkan mengooptasi dan mempopulerkan istilah "trek", yang menjadi identik dengan pendakian di Himalaya saat ini. Oleh karenanya, ia dikenang sebagai "bapak trekking" di Nepal.
Ketertarikan Roberts pada Pokhara dan Machhapuchhare dimulai setelah membaca kiriman dari Nepal yang ditulis pada tahun 1936 oleh seorang perwira militer, yang menulis tentang gunung dan kota yang aneh di tepi danau.
"Melihat Pokhara dan Machapuchare dan desa-desa tempat orang-orang saya tinggal, dan terutama Gurung (salah satu suku utama Gurkha di Himalaya) segera menjadi obsesi saya," tulis Roberts dalam kata pengantar buku "Climbing the Fish's Tail" karya Wilfrid Noyce.
"Tapi pada masa itu, pedalaman Nepal adalah tanah terlarang, lebih tertutup ketimbang Mekah atau Lhasa di masa kejayaan mereka."
Pertama kali dilakukan pada 2012, perjalanan singkat selama lima hari sejauh 40 km mencapai ketinggian 4.500 meter menawarkan salah satu pemandangan terbaik dan terdekat ke Machhapuchhare.
Pada tahun 1950, ia akhirnya melihat gunung kesayangannya dari jarak dekat.
"Saya adalah orang Inggris pertama yang memasuki Mekkah (Pokhara) pribadi saya. Ada Machhapuchhare yang bersinar di bawah sinar bulan, sebuah piramida putih besar yang sangat menyendiri," tulisnya tentang pertemuan pentingnya dengan sang gunung.
"Jadi Machhapuchhare bagi saya adalah sebuah gunung yang ideal, milik pribadi namun keluar dari dunia ini, tidak dapat dicapai tetapi milik saya dengan hak yang tidak logis, mengerami sebuah negara dan orang-orang yang akan membentuk sisa hidup saya."
Pada 1957, setelah lebih dari 20 tahun terpaku pada Machhapuchhare, Roberts menyelenggarakan ekspedisi pertama ke puncak gunung (dipimpin oleh Noyce dan diikuti oleh beberapa pendaki lainnya), yang belum didaki secara resmi hingga saat itu.
Satu hal yang menonjol dalam catatan Noyce tentang pendakian ini adalah Roberts dengan mudah melepaskan impian untuk mencapai puncaknya ketika masalah logistik memaksa tim pendaki dibagi menjadi dua.
Roberts menawarkan diri untuk membawa tim pendukung sementara Noyce dan pendaki lainnya melanjutkan pendakian ke puncak terakhir. Mereka juga pada akhirnya berhenti mendaki lebih tinggi lagi, hanya 45 meter di bawah puncak, karena cuaca buruk.
Setelah ekspedisi, Roberts mengajukan permintaan yang agak tidak biasa kepada pemerintah Nepal: agar puncaknya menjadi hal terlarang dan dengan demikian menjadikan Machhapuchhare sebagai puncak Himalaya yang akan tetap tidak didaki selamanya.
Lisa Choegyal, seorang penulis dan veteran pebisnis industri pariwisata yang berbasis di Nepal yang mengenal Roberts secara pribadi sejak 1974, mengatakan kepada saya, "Jimmy bukanlah pendaki gunung dengan ego yang besar."
"Meskipun dalam kasus ini, kedengarannya seperti keangkuhan jika dia tidak bisa memanjatnya, dia tidak ingin orang lain memanjatnya. Tapi itu tidak benar-benar mewakili karakter yang sangat lembut dalam kehidupan nyata."
Roberts merasakan hubungan kekerabatan yang kuat dengan para Gurung, yang menganggap Machhapuchhare adalah puncak suci.
Selain itu, warga yang tinggal di Chomrong, desa Gurung terakhir sebelum Machhapuchhare, tidak terlalu senang dengan pendaki asing yang mencoba mendaki.