PEMERINTAH Arab Saudi di bawah pengawasan Liga Muslim Dunia resmi membuka Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam (The International Exhibition and Museum of the Life of the Prophet and Islamic Civilization). Upacara pembukaan museum ini telah berlangsung pada 2 Februari lalu.
Liga Muslim Dunia dalam pernyataannya yang dilansir laman resmi NU menekankan, tujuan pendirian museum ini adalah untuk menanamkan semangat cinta dan kebaikan. Ada juga makna kasih sayang, kemanusiaan, moderasi, toleransi, dan hidup berdampingan, serta mendakwahkan Islam dengan menggunakan cara kekinian—karena museum ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir.
Museum ini dibangun di atas lahan seluas lima ribu meter persegi, terdiri dari dua lantai dan 25 paviliun utama. Paviliun di Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam ini juga menggunakan teknologi 3D, realitas virtual, dan realitas berimbuh (augmented-reality).
Baca Juga: Kekebalan Komunitas Diyakini Bakal Pulihkan Sektor Pariwisata
Dengan teknologi tersebut, mereka mencoba untuk merekonstruksi dan mendeskripsikan barang-barang Nabi Muhammad, termasuk sisir, alas kaki, pakaian, furnitur, dan lainnya.
Di paviliun lainnya ditunjukkan tentang kehidupan Nabi-nabi lainnya, karakteristik mereka sesuai dengan keterangan Alquran dan hadits, dan ringkasan kehidupan mereka.