DINAS Pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan terjadi penurunan kunjungan wisatawan pada libur akhir pekan ini, menyusul kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupa gerakan ‘Jateng di Rumah Saja’ pada 6-7 Februari 2021.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Harry Sukmono di Gunung Kidul, Jumat (5/2/2021), mengatakan berdasarkan data kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun di Dinas Pariwisata, ada lima provinsi yang wisatawannya banyak berkunjung ke obyek wisata di Gunung Kidul;
Baca juga: Jalan-Jalan ke Gunungkidul, Coba Belalang Goreng dan Makanan Ini deh
Kelima provinsi adalah Jawa Tengah 25,5 persen, Jawa Timur 20,14 persen, DIY 16,25 persen, Jawa Barat 11,10 persen, dan DKI Jakarta 8,81 persen.
"Melihat dari data kunjungan wisatawan dari wilayah asal maka dengan adanya Jateng di Rumah Saja akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Kidul, khususnya pada libur akhir pekan ini," kata Harry.
Ia mengakui kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 11 Januari sampai saat ini berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di wilayah ini, baik yang dikelola pemkab dan kelompok sadar wisata.
Selain itu, juga berdampak pada Jasa Usaha Pariwisata (JUP) di wilayah ini.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Gunungkidul Anjlok Lebih 50 Persen Selama PPKM
Pada saat itu, Pemkab Gunung Kidul mewajibkan wisatawan luar DIY membawa surat keterangan negatif COVID-19 yang dibuktikan dengan hasil rapid test antigen, jumlah kunjungan wisatawan luar DIY langsung turun drastis.
Kemudian, pada PPKM tahap kedua dari 26 Januari sampai 8 Februari ini, Pemkab Gunung Kidul menghapus persyaratan tersebut.
Data yang ada, rata-rata kunjungan wisatawan per hari saat PPKM tahap pertama sekitar 900 orang, tahap kedua yang tidak harus menunjukkan rapid antigen meningkat menjadi 1.200 an orang per hari.