Tak disangka, ia juga menemukan sebuah ular kecil yang menempel di dinding rumah itu dan ia langsung keluar dari rumah tersebut.
Tidak semua rumah dapat didatangi oleh Khadafi karena beberapa rumah yang ada di desa itu pintunya terkunci dan ia hanya dapat mengintip isi rumah itu.
Walaupun begitu, ia masih tetap penasaran dengan rumah lainnya dan kembali mencari rumah yang pintunya tidak terkunci.
"Liat ya, ini udah retak (dindingnya). Ini sih bukan retak lagi, udah patah."
Suasana semakin mencengkam ketika ia memasuki rumah terakhir yang ia deskripsikan. Di rumah tersebut ia melihat sebuah bambu panjang yang melintang di atas kerangka ranjang tempat tidur dan ia mengira bahwa bambu tersebut adalah sebuah kaki.
"Serius demi apapun bambu yang tadi gua sorot itu, gua liat bentuknya seperti kaki, ada jarinya. Mungkin gua halu," timpal dia.
Khadafi pun memilih untuk menyudahi penjelajahan di desa tersebut karena pikirannya sudah mulai terganggu dengan sugesti-sugesti negatif. Tetapi dalam penelusurannya itu, ia belum menemukan sebuah makam.
(Dewi Kurniasari)