Di sisi lain, Pakar Psikologi di University of Kent di Inggris, Karen Douglas, tak heran kenapa masih saja ada orang yang tak percaya bahwa Covid-19 ini benar ada dan mereka lebih percaya bahwa ini semua hanya konspirasi.
"Orang tertarik pada teori konspirasi selama periode krisis dan ketidakpastian," katanya pada Huffpost, menjawab soal kenapa konspirasi diyakini oleh banyak orang.
Selain itu, teori konspirasi dianggap memberi jawaban dari hal yang tidak pasti tersebut. Sebab, ketika teori konspirasi ini hadir, maka orang-orang diajak untuk memahami satu kasus dengan dalam meski informasi yang dikembangkan belum tentu benar.
"Dalam situasi ini, orang-orang mencari jawaban. Mereka khawatir dan merasa tidak pasti dengan situasi serta bingung informasi apa yang harus diterima," kata Douglas.
Makanya, Douglas yang sudah lama berkecimpung dalam dunia psikologi di balik teori konspirasi meyakini bahwa teori konspirasi diminati orang-orang yang merasa tak berdaya atau cemas dengan situasi. "Karena, setidaknya dari teori konspirasi itu, mereka merasa aman dan terjamin di dunia," tambahnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)