Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa burung betah tinggal di Pulau Kauai, sebab mereka tidak memiliki predator alami, sedangkan orang jarang menyentuh mereka. Dengan begitu banyak ayam berkeliaran, seseorang akan berpikir untuk menangkap dan memasaknya secara diam-diam. Namun hal tersebut tidak terjadi di tempat ini, sebab daging ayam liar Kauai terkenal keras.
"Jika Anda suka makan ayam, ambil dua panci air sampai mendidih. Di satu panci masukkan da pohaku (batu lava) dan di pot lainnya masukkan da moa (ayam liar). Setelah batu lava selesai da moa siap untuk dimakan," tulis salah satu pepatah yang menggambarkan kerasnya daging ayam liar Moa.
Baca juga: Diduga Pantau Karyawan Pakai Bantal Pintar, Perusahaan Ini Dituntut ke Pengadilan
Sekadar diketahui, ayam liar telah menjadi bagian integral dari pengalaman Kauai. Ayam-ayam ini memang membuat infrastruktur tertutup kotoran sepanjang waktu, masyarakat juga secara tidak sengaja menabrak ayam jantan saat mengemudi, dan dibangunkan oleh jam alarm alami sebelum fajar.
Ini tentu bukanlah hal yang menyenangkan, tetapi memiliki populasi ayam liar yang terus bertambah memiliki keuntungan tersendiri. Turis tergila-gila pada mereka, dan ini telah menginspirasi bisnis seputar burung.
Baca juga: Lewat Medsos, Akun @aliskamugemash Ungkap Sosok Diduga Predator Seksual, Waspada!
Toko suvenir yang penuh dengan barang-barang seperti magnet lemari es, kaus, atau cangkir kopi yang menampilkan ayam-ayam sederhana dan bisnis lain mendapatkan keuntungan secara tidak langsung. Pasalnya, beberapa orang memilih Pulau Hawaii ini terutama untuk melihat ayam liar tersebut.
(Hantoro)