Wisatawan Asing Dilarang Menikmati Ganja di Amsterdam

Salsabila Jihan, Jurnalis
Senin 18 Januari 2021 01:20 WIB
Ilustrasi ganja di Amsterdam (depositphotos.com/DutchNews)
Share :

Khawatir akan pasar jalanan yang tidak terkendali, Amsterdam tidak memaksakan "kriteria tempat tinggal" di kedai-kedai kopi ganja, yang jumlahnya sekitar sepertiga dari total kedai itu di Belanda.

Sebaliknya, pemerintah kota memberlakukan larangan merokok di beberapa bagian kota dan menutup toko-toko individu.

Didorong oleh penerbangan murah dan pemesan online, jumlah wisatawan asing di Amsterdam melonjak menjadi hampir 20 juta pengunjung dalam setahun. Padahal kota tersebut penduduknya saja hanya 850.000 jiwa.

Nantinya diperkirakan akan ada lebih dari 29 juta wisatawan pada 2025 yang datang ke Amsterdam bila kebijakan baru tidak diberlakukan.

Kota ini sudah mengambil beberapa langkah guna mengurangi kepadatan dan gangguan yang disebabkan oleh pariwisata yang berlebihan di pusat kota, seperti membatasi jumlah toko, menekan Airbnb, menghentikan pembangunan hotel baru, dan menaikkan pajak.

Kelompok usaha setempat sangat menyambut baik pengumuman tersebut. Robbert Overmeer, dari asosiasi bisnis BIZ Utrechtsestraat, menyatakan kedai kopi ganja adalah salah satu mata rantai terpenting dalam pariwisata bernilai rendah.

"Amsterdam tidak selalu menginginkan orang-orang dengan banyak uang," katanya kepada Dutch News dan menambahkan, "datanglah ke Amsterdam untuk berwisata ke museum, berburu makanan, untuk cinta, dan untuk pertemanan. Tetapi tidak untuk luntang-lantung, mengisap ganja, dan menggunakan narkoba."

Tetapi Joachim Helms dari asosiasi pemilik kedai kopi BCD mengatakan, rencana tersebut berisiko untuk mendorong perdagangan obat-obatan ringan ke jalanan.

"Ganja adalah produk populer yang dinikmati orang di seluruh dunia," ujar Helms kepada kantor berita ANP Belanda, "orang ingin mengisap ganja mereka. Jika itu tidak bisa terjadi di kedai kopi, maka mereka akan membelinya di jalan."

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya