Sementara gejala tics fisik yang lebih rumit, biasanya adalah copropraxia (membuat gerakan tidak senonoh), echopraxia (meniru gerakan orang lain), mengebaskan sesuatu, bagian kepala gemetar, memukul sesuatu, melompat, menendang sesuatu hingga menyentuh diri sendiri atau orang lain.
Untuk gejala tics vocal atau suara, gejala sederhananya biasanya orang yang mengidap sindrom Tourette suka melakukan suara gonggongan, mendengkur, batuk, suara membersihkan tenggorokan (berdeham), cegukan, mengendus sampai berteriak dan menjerit.
Baca juga: 3 Cara Ampuh Redakan Demam, Bisa Dipraktikkan ke Anak-Anak Lho
Sedangkan, yang lebih kompleks, seseorang dengan sindrom Tourette bisa mengalami gejala di bagian vokal seperti mengubah intonasi suara seseorang, echolalia (mengulangi perkataan orang lain), paliphrasia (mengucapkan kalimat yang sama berulang kali), sampai yang ekstrim seperti coprolalia yakni mengucapkan atau meneriakkan kata atau kalimat yang tidak senonoh.
(Dyah Ratna Meta Novia)