Pandemi Covid-19 masih belum mereda, termasuk di Indonesia. Bahkan penambahan kasus positif Covid-19 pecah telur hingga lebih dari 6 ribu orang per hari. Kenaikan kasus Covid-19 ini juga disebabkan oleh keengganan masyarakat dalam melapor.
Ya, saat ini sebagian orang yang terinfeksi Covid-19 memilih untuk diam. Alhasil keengganan untuk melaporkan tersebut memiliki potensi untuk menjadi silent spreader. Lantas mengapa masayarakat memilih untuk enggan melaporkan kondisi kesehatannya?
Psikolog Klinis sekaligus Founder Kesehatan Mental Sadar_diri, Hersa Aranti mencoba menjawab mengenai fenomena yang berkembang di masyarakat. Menurutnya keengganan untuk melaporkan diri berasal dari kekhawatiran dalam diri masyarakat.
“Biasanya ada kekhawatiran terkait dengan stigma masyarakat. Misalnya jika terjadi penularan, bisa saja dianggap sebagai pihak yang 'tidak patuh protokol' hingga bisa tertular,” terang Hersa, saat diwawancarai Okezone, Kamis (3/12/2020).