Studi Ungkap Risiko Kesehatan Perjalanan Manusia ke Luar Angkasa

Anjasman Situmorang, Jurnalis
Senin 30 November 2020 15:05 WIB
Ilustrasi astronaut mendarat di bulan. (Foto: NASA/IFL Science)
Share :

TIDAK hanya di Planet Bumi, berbagai penelitian juga dilakukan di luar angkasa. Teknologi canggih diciptakan untuk dapat mengirimkan para astronaut ke orbit hingga membawanya pulang kembali ke Bumi. Namun, penerbangan luar angkasa memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, terutama dalam jangka panjang.

Penelitian yang paling terkenal, Studi Kembar NASA yang dilakukan oleh Scott dan Mark Kelly mengungkapkan berada di ruang angkasa dalam jangka waktu yang lama dapat memengaruhi aliran darah ke otak, mengubah mikrobioma usus, meningkatkan peradangan, dan menyebabkan penglihatan kabur, tulang rapuh, hingga pengecilan otot.

Baca juga: 5 Manfaat Lobster bagi Kesehatan, Turunkan Berat Badan hingga Kurangi Radang 

Dilansir dari Science Alert, Senin (30/11/2020), bahaya kesehatan perjalanan luar angkasa dimulai dengan gaya G yang dirasakan astronaut saat lepas landas. Kemudian berlanjut dengan paparan radiasi luar angkasa yang berbahaya dan gaya berat mikro saat berada di luar angkasa. Perjalanan ke Planet Mars misalnya, astronaut akan melampaui magnetosfer pelindung Bumi dan terpapar radiasi kosmik.

Para ilmuwan telah menerbitkan hampir 30 makalah raksasa untuk mengetahui bahaya kesehatan penerbangan luar angkasa. Salah satu studi menganalisis data dari 60 astronaut dan ratusan sampel GeneLab untuk mencari mekanisme universal perubahan kesehatan pada berbagai gen, sel, jaringan, sistem tubuh, organ, dan otot.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya