“Emfisema ditandai dengan kerusakan alvelous atau kantung udara yang berfungsi menghantarkan oksigen ke dalam paru dan mengeluarkan karbondioksida, gejala lainnya adalah sesak napas. Penyakit ini bisa menyebabkan hilangnya elastisitas jaringan paru, alveoli melebar dan robek, obstruksi, dan air trapping,” terang dr. Budhi, dalam Webinar ‘Pejuang Penyakit Paru di Tengah Pandemi Covid-19'.
Di sisi lain bronkitis kronis ditandai dengan adanya inflamasi dan produksi mukus atau lendir berlebihan serta adanya batuk kronik produktif. Penyakit ini bisa disebabkan karena adanya inflamasi, hipersekresi mukus, dan obstruksi.
“Pada umumnya pasien PPOK mengalami sesak, batuk kronik, dan produksi sputum. Seseorang dinyatakan PPOK apabila pada anamnesis ditemukan adanya riwayat pajanan faktor risiko disertai batuk kronik dan berdahak dengan sesak nafas terutama pada saat melakukan aktivitas pada seseorang yang lanjut usia,” tuntasnya.
(Ahmad Luthfi)