FIERSA Besari mendadak jadi perbincangan publik setelah dilaporkan masuk dalam daftar hitam (blacklist) Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Sebelumnya, Balai TNGR melaporkan telah memblacklist 1.906 pendaki yang diklaim telah melanggar peraturan.
Menanggapi kabar tersebut, Fiersa Besari pun langsung memberikan klarifikasi resmi melalui sebuah video berdurasi 4 menit di akun Instagramnya. Dalam unggahan itu, Fiersa menjelaskan duduk perkara hingga dia dan salah satu temannya masuk di-blacklist oleh TNGR.
"Ya benar saya dan tim Atap Negeri (channel YouTube milik Fiersa) diblacklist dari Gunung Rinjani atas kesalahan kami sendiri. Kami melakukan double booking, karena sejauh ini Rinjani hanya bisa mendaki 2 hari 1 malam. Dan kuota pendakian kalau tidak salah 45 orang pokoknya di bawah 100," ujar Fiersa.
Fiersa pun menjelaskan secara rinci alasannya melakukan double booking. Dia mengatakan hal itu dilakukan mengingat teman mendakinya, Arsal Bahtiar, masih memiliki keperluan di Labuan Bajo.
"Karena kebetulan waktu itu Arsal Bahtiar ada kerjaan di Labuan Bajo, saya takutkan dia tidak bisa pulang sesuai dengan tanggal yang kami tentukan. Akhirnya saya melakukan double booking dan menyerahkan pembookingan kepada kawan-kawan porter yang ada di Sembalun," ungkap Fiersa.
Namun pada akhirnya, mereka memulai pendakian pada tanggal 11-12 Oktober. Pada saat itu, Fiersa mengatakan bahwa dia dan pendaki lainnya sempat terjebak angin kencang.
"Ketika kami mendaki, beberapa dari kawan-kawan yang sudah menonton di video atap negeri pasti tahu kami terjebak angin kencang. Saat itu, saya punya tiga pilihan, memaksakan lanjut ke puncak, turun, atau stay," ujar pelantun tembang Celengan Rindu itu.
"Kalau memaksakan lanjut saya gak siap dengan risikonya karena anginnya sangat kencang karena saya takut terjadi apa-apa dengan tim. Kalau turun hal tersebut berat dilakukan, karena kami datang kesana bukan hanya untuk mendaki tetapi juga buat video dokumenter untuk youtube Atap Negeri," lanjutnya.
Baca Juga: Yogyakarta Segera Luncurkan Paket Wisata Sepeda
Dari ketiga pilihan itu, Fiersa ternyata memutuskan untuk tetap tinggal, sembari mengunggu angin kencang reda. Dia mengaku tidak ada niatan untuk memperpanjang durasi pendakian karena kondisi badai pada saat itu sangat mengkhawatirkan.
"Stay itu bukan dilama-lamain karena memang badai, beberapa kawan-kawan yang mendaki di hari yang sama juga tahu sedang terjadi angin besar beberapa hari di sana. Akhirnya Kami memutuskan untuk stay sampai kondisi sudah cukup aman ke atas. Dan sekali lagi itu adalah kesalahan dan kebodohan saya , saya yang memimpn proyek ini dan saya yang mengambil keputusan dan itu mengakibatkan kami di blacklist," kata Fiersa.