Kemenkes Sebut Kasus Demam Berdarah di Pulau Jawa Sudah Merah

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Jum'at 09 Oktober 2020 12:34 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

Sementara itu, beberapa upaya pencegahan bisa dilakukan masyarakat. Mulai dengan memastikan tidak ada ruang untuk jentik nyamuk hidup, menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat, dan upaya lain seperti fogging.

Ya, tindakan penyemprotan nyamuk itu dinilai cukup efektif membunuh nyamuk dan berdampak pada penurunan angka kasus DBD di masyarakat. Seperti dijelaskan Azis Chandra, Senior Brand Manager Cap Lang Kayu Putih Plus, kegiatan fogging ampuh dalam membasmi sarang-sarang nyamuk yang semakin banyak di masa pancaroba.

"Dengan berkurangnya sarang-sarang nyamuk yang ada, maka risiko penyebaran penyakit DBD juga semakin berkurang," ujarnya, melalui pesan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (9/10/2020).

 

Melakukan fogging diterangkan Azis tidak bisa sembarangan. Ya, perlu didasari riset yang benar, misalnya apakah area tersebut tinggi kasus DBD-nya atau tidak. "Pemilihan titik-titik fogging didasari riset yang menunjukkan bahwa daerah itu masuk ke dalam wilayah dengan tingkat penderita DBD tertinggi atau tidak," jelas Azis.

Ia menambahkan, upaya fogging diharapkan bisa menekan angka kasus DBD di tengah pandemi. Sebab, kesehatan masyarakat perlu menjadi sorotan utama di situasi seperti sekarang. "Kami pun berharap supaya masyarakat bisa menjaga diri melawan DBD dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat di tengah pandemi ini," tambahnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya