Mengulik Makna Logo 'Pilihan Lebih Sehat' di Kemasan Pangan Olahan

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Rabu 30 September 2020 17:09 WIB
Ilustrasi (Foto : Medicaldaily)
Share :

Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya memilih asupan gizi yang lebih sehat. Pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) jadi salah satu fokus utamanya.

Ya, masalah konsumsi GGL yang berlebih di masyarakat Indonesia memberi dampak buruk bagi tingkat kesehatan. Penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan salah satunya akibat konsumsi GGL berlebihan turut menyumbang angka kematian yang sangat tinggi, 68 persen secara global.

Dilihat dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, 5 dari 100 orang Indonesia sendiri mengonsumsi gula lebih dari 50 gram per hari. Lalu, 53 dari 100 orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari 2000 mg per hari, dan 27 dari 100 orang Indonesia mengonsumsi lemak lebih dari 67 gram per hari.

Nah, dari data tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan kebijakan terkait dengan pengaturan asupan gizi harian setiap orang dengan mempromosikan pola pangan sehat. Hal penting yang ada di sana misalnya diharapkan masyarakat untuk mengatur asupan GGL hariannya.

Berkaca dari itu semua, Badan POM pun kini mengeluarkan logo 'Pilihan Lebih Sehat' guna memudahkan masyarakat untuk memilih pangan yang lebih sehat jika dikonsumsi sewajarnya.

"Semua minuman siap konsumsi dan produk pasta dan mie instan kami rekomendasikan menambahan logo 'Pilihan Lebih Sehat' ini dengan maksud agar masyarakat bisa dengan cerdas memilah mana asupan makanan yang sehat sesuai dengan kebutuhan gizinya," terang Kepala Subdit Standarisasi Pangan Olahan Tertentu, Badan POM, Yusra Egayanti, dalam Webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo #PilihanLebihSehat , Rabu (30/9/2020).

Ada alasan kenapa dua produk pangan olahan tersebut yang ditambahkan logo 'Pilihan Lebih Sehat'. Dijelaskan Yusra, kedua kelompok ini merupakan dari pangan olahan yang cukup tinggi konsumsinya dan penyumbang GGL, sehingga perlu didorong untuk melakukan reformulasi sehingga dapat dicantumkan logo ini.

Kenapa pangan olahan berlogo Pilihan Lebih Sehat ini dinilai lebih baik untuk asupan harian masyarakat?

"Dalam minuman siap konsumsi, produk tersebut dipastikan mengandung gula maksimal 6 gram per 100 ml dan gula yang dipakai ialah seluruh monosakarida dan disakarida, tidak termasuk laktosa. Selain itu, produk tersebut dipastikan juga tidak mengandung BTP pemanis," terang Yusra.

Kemudian bagaimana dengan mie instan dan pasta? "Di produk ini, yang dibatasi adalah lemak total yaitu maksimal 20 gram per 100 gram, juga garam (natrium) maksimal 900 mg per 100 gram," tambahnya.

"Sepanjang dua kelompok pangan ini memenuhi peraturan batas maksimum (yang ditetapkan Badan POM), maka dapat mencantumkan logo 'Pilihan Lebih Sehat'," lanjut dia.

Baca Juga : Adu Gaya Marion Jola Vs Brisia Jodie, Siapa Paling Gemas?

Yusra menekankan pilihan lebih sehat tersebut ada informasi tambahan yang perlu diketahui masyarakat. Adalah produk ini lebih sehat dari produk sejenisnya. Jadi, pembandingnya produk sejenis, selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. "Jadi, kalau dikonsumsinya berlebih, produk yang tadinya termasuk dalam kelompok pilihan lebih sehat, malah jadi panganan tidak sehat," tegasnya.

Di sisi lain, Dr Rimbawan, Akademisi Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, mengapresiasi Badan POM mengeluarkan logo 'Pilihan Lebih Sehat' ini. Sebab, dengan begitu masyarakat akan semakin teredukasi mengenai asupan GGL yang menjadi salah satu penyumbang masalah kesehatan.

"Tepat sekali Badan POM megeluarkan logo ini untuk dua komponen pangan yaitu minuman siap konsumsi dan mie instan serta pasta. Sebab, kontribusi GGL dari dua kelompok tersebut cukup besar karena jadi panganan yang sering dikonsumsi masyarakat," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya