TRANSPLANTASI ginjal menjadi salah satu solusi agar penderita gagal ginjal dapat kembali hidup normal seperti manusia pada umumnya. Meski demikian, masih banyak kekhawatiran di masyarakat untuk melakukan proses transplantasi ginjal.
Pokja Transplantasi Ginjal RSCM, Departemen Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) mengatakan kekhawatiran terhadap risiko prosedur operasi dapat dikurangi mengingat track record yang dimiliki prosedur ini.
“Di RSCM sangat baik dengan angka keberhasilan yang tinggi. Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan transplantasi ginjal bagi masyarakat Indonesia,” ucap dr. Nur, re-launching ‘Unit Layanan Transplantasi Ginjal RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jumat (11/9/2020).
Tindakan transplantasi ginjal yang telah dilakukan sejak 1977 terus berevolusi. Sebagai langkah konkret, sekira 9 tahun lalu RSCM memperkenalkan teknik pengambilan organ dari donor dengan prosedur Laparoskopik.
Seperti diketahui, laparoskopik adalah bedah invasif minimal yang terbukti aman dan mempersingkat lama rawat donor. Dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, RSCM juga mulai menggunakan mikroskop untuk merekonstruksi pembuluh darah ginjal yang diambil dari donor.
“Hal ini memungkinkan kami menggunakan ginjal dengan pembuluh darah yang lebih dari satu, dengan tingkat keberhasilan yang cukup baik. Di masa yang akan datang, kami tetap terus berusaha untuk memajukan transplantasi ginjal di Indonesia,” lanjutnya.
Beberapa cara untuk memajukan pelayanan transplantasi ginjal yakni dengan memasyarakatkan donor jenazah dan mempelajari teknik-teknik operasi baru seperti penggunaan robotik dalam operasi transplantasi ginjal.
Baca juga: Resep Bikin Sichuan Pepper Squid, Mudah dan Renyah
(Ahmad Luthfi)