“Salah satu tantangan terbesar penyebarluasan informasi dan peningkatan kepedulian mengenai demensia alzheimer adalah kurangnya pemahaman hal tersebut sebagai gangguan kesehatan otak. Berdasarkan laporan Alzheimer’s Disease International (ADI), tiap 2 dari 3 orang masih berpikir bahwa demensia atau pikun adalah bagian normal dari penuaan,” ujar Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia Michael Dirk Roelof Maltimoe.
Seperti dilansir dari Sindonews, Michael menyoroti pentingnya masyarakat, khususnya anak muda, untuk memahami risiko pemicu demensia. Sebab kebiasaan hidup anak muda masa kini dapat memengaruhi kesehatan otak di masa depan, maka sebaiknya dilakukan pencegahan dini.
"Kita dapat mengurangi risiko demensia alzheimer sejak usia muda dengan menerapkan pola hidup sehat, rutin berolahraga, menjaga asupan gizi seimbang, berkegiatan positif termasuk dengan memberi perhatian pada orangtua dan keluarga. Kita jangan merasa maklum dengan pikun,” terang Michael.
Baca juga: Waspada! "Pesan Menakutkan" Bisa Buat WhatsApp Rusak
Sejak 2013, Alzheimer Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kepedulian terhadap ODD melalui kegiatan seperti World Alzheimer’s Month, Caregivers Meeting, Counselling Sessions, Dementia Care Skill Training, Strengthening Responses on Dementia in Developing Countries (STRiDE), dan sejumlah kegiatan lain.
(Dyah Ratna Meta Novia)