Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggodok konsep wisata baru bertajuk, tur virtual interaktif. Konsep wisata ini digadang-gadang akan menjadi tren wisata baru di masa transisi new normal.
Tak hanya itu, menurut Reza Permadi selaku Chief Operation Officer dan Co-Founder Atourin, tur virtual interaktif juga dapat menjadi simulasi apa saja potensi wisata yang dapat dirasakan oleh wisatawan ketika telah diperbolehkan kembali untuk bepergian.
“Jadi wisata virtual bukan menggantikan wisata pada umumnya tapi sebagai persiapan bagi wisatawan sebelum berkunjung ke destinasi wisata nanti,” ujar Reza seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Senin 24 Agustus 2020.
Hal senada juga diungkapkan oleh Vice President Divisi Keagenan & Tur PT PELNI, Budi Santoso. Budi menyebutkan sejak 2 bulan yang lalu, pihaknya telah menawarkan paket wisata virtual untuk melihat berbagai bagian kapal.
“Kelebihan dari tur virtual ini kita bisa membawa peserta ke lokasi terlarang yang mana kalau dalam tur secara fisik mereka tidak diperbolehkan masuk. Misalnya kamar mesin di kapal itu bisa kita lihat seperti apa di dalamnya secara virtual,” jelas Budi.
Kendati demikian, Ketua umum DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Sangtu Subaya, mengungkapkan perlu adanya sinergitas dalam rangka membentuk ekosistem digital dari tur virtual.
“Kami mendorong agar ekosistem ini terbentuk supaya anggota kami para pramuwisata bisa terus berkarya dan tetap produktif di masa pandemi,” ungkap Sangtu.