Wisatawan juga bisa mengambil air dengan cara menimba sedalam 10 meter dan airnya bisa untuk cuci muka. Bahkan bisa juga diminum atau dibawa pulang, karena air dari sumber alami ini sangat jernih dan bersih.
Anda juga bakal disuguhi pertunjukan tradisional seperti sintren, brendung, musik bambu dan lainnya. Seni sintren dari Kampung Kamamang, Desa Surajaya ini dipentaskan di tengah hutan jatiini.
Dua orang penari sintren secara mistis bisa berdandan dalam sangkar keluar sudah cantik. Mereka bisa menari dengan gemulai berjam-jam menari tanpa lelah.
Namun kadang-kadang jatuh sendiri, lalu diberi mantra agar bisa kembali menari. Penari harus selalu dijaga oleh sang pawang sintren agar bisa dikendalikan dan segera ditolong jika jatuh.
Kesenian ini diringi musik tradisional gamelan lengkap, dengan pengiring sinden satu orang yang bisa membuat penari sintren. Warga menikmati suguhan budaya asli pesisir ini dengan senang dan semangat bahkan hingga tengah malam hari.
“Lokasi ini memang masih alami dan warga juga wisatawan bsia menikmati keindahan hutan jati juga keindahan kebudayaan serta kuliner khas kampung ini,” ungkap Eman Prasetyo dari Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Pemalang.
Para wisawatan juga diajak mencari jangkrik genggong yang banyak tengah di hutan ini. Jangkrik lalu ditempatkan di bumbung dan bisa dibawa pulang sebagai souvenir khas wisata alam Reksa Wana Bumi Gadog Indah ini
“Kami sangat berharap agar lokasi wiasata ini semakin melengkapi tempat wisata yang sudah ada di desa ini seperti Wisata Pangeran Purbaya atau WIPPAS, dan keberadaan Wisata Alam Reksawana Bumi Gadog Indah bisa semakin maju serta menjadikan warga sekitar maskin sejahtera,” terang Wasno, Kepala Desa Surajaya.
Lokasi wisata ini dikelola oleh warga setempat dan dibuka untuk umum selain, malam juga siang hari bisa menikmati keindahan hutan dan pegunungan yang masih alami. Untuk menuju lokasi, wisatawan cukup mudah dari kota pemalang ke tempat ini menempuh jarak sekira 15 km atau 30 menit perjalanan.
(Dewi Kurniasari)