Netizen Soroti Media China karena Diduga Mengklaim Batik

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis
Senin 13 Juli 2020 17:15 WIB
Batik yang digambarkan di media China (Foto: Twitter Xinhua)
Share :

Sempat diklaim Malaysia

Sebelum China, beberapa negara seperti Malaysia juga sempat mengklaim batik sebagai produk budaya mereka.

Namun menurut Zakaria Hamzah, salah satu pegiat batik Nusantara sekaligus COO Alleria Batik, ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar bila membandingkan batik Indonesia dengan Malaysia dan negara lainnya. Dan lagi-lagi berkaitan dengan proses pembuatan batik itu sendiri.

“Indonesia itu dikenal dengan batik tulis dan cap. Batik ini selalu konsisten menggunakan teknik tradisional dengan memanfaatkan lilin atau malam. Berbeda dengan Malaysia yang mengandalkan teknik lukis atau biasa kita sebut colet,” tutur Zakaria Hamzah saat dihubungi Okezone.

Dari segi motif dan warna, batik Indonesia menurut Zaka, memiliki motif yang sangat beragam dan mengandung makna filosofis yang mendalam. Sementara Malaysia lebih didominasi oleh motif bunga-bunga.

"Perbedaannya juga bisa dilihat dari warna batik. Malaysia cenderung menggunakan warna-warna terang seperti pink, hijau, ungu, dan kuning karena itu ciri khas orang Melayu. Kalau batik kita kan bisa dikreasikan dengan warna apa saja, karena memang motifnya sangat banyak. Intinya sih, keanekaragaman budaya di Indonesia itu jadi keunggulan kita,” tegas Zaka.

Hal senada juga disampaikan oleh desainer kenamaan Auguste Soesastro yang dikenal sangat concern dengan kain tradisional.

Dia menegaskan bahwa Indonesia adalah pewaris tunggal kain tradisional Batik, sehingga Malaysia bahkan China pun tidak bisa mengklaim batik merupakan kekayaan budaya mereka.

"Ini warisan Indonesia asli, dan tidak bisa diklaim dengan negara lain. Dan sudah diakui oleh UNESCO," tandasnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya