Melihat fenomena tersebut, dr Siti memastikan adanya penularan kasus DBD melalui rumah tangga. Karena peningkatan kasus DBD sudah terjadi saat masyarakat melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Selain itu laporan kasus dari fasilitas kesehatan juga menunjukkan hal yang sama. dr Siti menambahkan, di masa Covid-19 peran juru pemantau jentik (jumantik) ini menjadi terbatas untuk mengingatkan rumah warga akan nyamuk.
"Selama jaga jarak, orang-orang yang berada di rumah jadi bisa melihat pola DBD. Masyarakat jadi mengetahui ada banyak sarang nyamuk yang menyebabkan DBD, sehingga menimbulkan kasus.
"Jadi yang harus kami lakukan adalah memastikan rumah tangga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” pungkasnya.
(Dewi Kurniasari)