Studi terbaru yang dipimpin oleh Dr. Thomas Munzel, kepala kardiologi di Pusat Medis di Universitas Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman menemukan merokok dan vape sama buruknya bagi kesehatan. Studi tersebut menjelaskan, merokok dan vape menyebabkan peradangan, dan merusak DNA.
Selain itu, para peneliti mengatakan, merokok dan vape meningkatkan risiko komplikasi Covid-19 yang serius.
Para ilmuwan mengatakan, ini adalah studi besar pertama yang membandingkan tiga bentuk merokok dan vape yakni tembakau, e-rokok, dan water pipe.
"Studi ini, bersama dengan banyak penelitian lain, telah menemukan bahwa merokok dan vape menyebabkan kerusakan signifikan pada sistem kardiovaskular dan merusak fisiologi paru-paru yang merusak sistem pernapasan," kata Dr. Osita Onugha selaku direktur laboratorium inovasi bedah di John Wayne Cancer, di Santa Monica, California.