PENGGUNAAN face shield belakangan menjadi tren di kalangan selebriti Indonesia. Mulai dari Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Olla Ramlan hingga Ayu Dewi beberapa kali kedapatan menggunakan alat pelindung tersebut.
Tujuannya memang tak lain untuk menghindari tubuh dari paparan Covid-19 yang dapat menular melalui droplet. Namun menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), penggunaan face shield ini masih tetap harus dibarengi dengan masker.
"Ingat, face shield itu tidak bisa menggantikan masker, jadi harus tetap pakai masker. Fungsi face shield sejatinya untuk membantu mengurangi droplet sampai ke mata, karena penularan Covid-19 itu bukan hanya lewat hidung dan mulut," ungkap dr Agus saat dihubungi Okezone via sambungan telepon, Sabtu (20/6/2020).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, perbedaan fungsi masker dan face shield sebetulnya sudah sangat jelas. Penggunaan masker yang langsung menempel pada bagian hidung dan mulut sangat ampuh melindungi bagian tubuh tersebut dari paparan droplet, begitupun sebaliknya.
Sedangkan face shield memang dapat membatasi secara fisik paparan droplet agar tidak mengenai area muka. Namun masalahnya, droplet tak hanya datang dari bagian depan muka saja, tetapi juga dari berbagai arah.
Itulah sebabnya dianjurkan menggunakan masker sebagai tindakan pencegahan yang utama. Namun pada praktiknya, face shield juga dipakai oleh tenaga medis untuk proteksi ganda.
"Face shield itu lebih sering dipakai untuk tenaga medis sebagai proteksi ganda. Jadi selain pakai masker, google atau kacamata, mereka juga harus pakai face shield karena melakukan kontak langsung atau jarak dekat dengan pasien," jelas Agus.
"Sekarang prinsipnya tetap pakai masker, dan boleh saja pakai face shield toh tidak ada larangan, dan face shield memang masuk dalam rekomendasi alat pelindung diri (APD) yang dikeluarkan WHO," tandasnya.
(Dewi Kurniasari)