COVID-19 Bisa Sebabkan Pembekuan Darah, 4 Hal Ini Harus Anda Ketahui

Pradita Ananda, Jurnalis
Jum'at 01 Mei 2020 08:09 WIB
Ilustrasi (Foto : Metro.co.uk)
Share :

3. Cedera pembuluh arah

Hal ketiga ialah tentang gumpalan darah terjadi karena peradangan atau cedera pembuluh darah. Meski data yang ada masih terbatas, satu teori utama tentang gumpalan darah ini dipicu oleh gelombang peradangan pemicu penyakit COVID-19. Mungkin kita pernah dengar, tentang “cytokine storm” atau badai sitokin yang dialami beberapa pasien COVID-19.

Badai sitokin diketahui terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan, alih-alih melawan virus, sel-sel malah mulai bunuh diri. Dokter Matthew mengungkapkan ini adalah respon inflamasi sistemik mendalam di seluruh tubuh karena ada infeksi virus. Dalam kondisi yang sangat terinfeksi dan meradang, lanjut bisa menjadi hiperkoagulabel yakni peluang lebih mungkin terjadinya bentuk gumpalan darah di mana-mana.

Teori lainnya menyebutkan virus corona secara langsung melukai pembuluh darah. Jika iya, virus corona telah menginfeksi sel-sel di pembuluh darah. Kemudian oleh tubuh infeksi itu dianggap sebagai cedera dan menyebabkan darah menggumpal di sekitarnya.

4. Pasien bedrest punya risiko

Pasien yang sakit parah karena COVID-19 biasanya stuck hanya di tempat tidur. Aslinya pasien COVID-19 tipe ini sudah berisiko tinggi, kemudian risiko bertambah lagi karena kondisi pasien yang hanya berbaring di tempat tidur membuat bisa terjadinya darah menggenang di tubuh.

Asher Marks, ahli hematologi pediatrik Yale Medicine, mengatakan pasien COVID-19 di ICU mungkin mengalami stasis, atau kekurangan aliran darah yang sering dialami oleh para pasien yang hanya di tempat tidur. Plus, sebagian besar orang yang sakit parah akibat COVID-19 sudah memiliki faktor risiko yang meningkatkan peluang si pasien tersebut bisa mengalami pembekuan darah. Contohnya tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit jantung saja sudah merobek pembuluh darah, lalu terkena COVID-19 yang bisa memperburuk keadaan.

Sejauh ini para dokter disebutkan belum mengetahui semua detail tentang siapa yang berisiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah. Para dokter hanya melihat situasi ini sering terjadi pada pasien yang sakit kritis akibat COVID-19. Dengan banyak yang terjadi di dalam tubuh, peradangan, cedera pembuluh darah dan stuck hanya berbaring di tempat tidur, ketiga hal ini sama-sama jadi kondisi sempurna terjadinya pembekuan darah.

Meski terlihat saling berhubungan satu sama lain, para peneliti sepakat bahwa butuh lebih banyak data untuk menghubungkan banyak hal menentukan bagaimana dan mengapa virus corona menyebabkan masalah pembekuan darah.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya