70 Persen Pasien COVID-19 Tanpa Gejala, Pakar: OTG Seharusnya Dites PCR

Fenomena orang tanpa gejala (OTG), tengah menjadi sorotan utama pemerintah Indonesia. Pasalnya orang dengan kondisi ini sangat berpotensi untuk menularkan virus ke orang lain yang ada di sekitarnya.

Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI), menyebut hampir 70 persen penderita COVID-19 tanpa gejala. Mereka merasa tidak sakit, bahkan dengan persepsi minimal sakit yang berbeda pada setiap orang.

Hal ni yang bisa menjadi potensi sumber penyebaran COVID-19 baru di kampung. Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito, MSc. Ph.D mengatakan sebenarnya OTG bisa langsung diperiksa menggunakan tes Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT PCR).

“OTG bisa saja orangnya sehat. Orangnya sehat tanpa gejala padahal ada virus di badannya. OTG bisa dites dan ditemukan melalui tes PCR. Tes PCR dilakukan dengan cara membalik virusnya dari RNA menjadi DNA,” terang drh. Wiku dalam siaran langsung di Graha BNPB beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut tes COVID-19 juga bisa dilakukan dengan cara lain yakni menggunakan Rapid Tes. Tes dilakukan dengan pengambilan sampel darah dan hasil pemeriksaannya bisa lebih cepat. Sayangnya, Rapid Tes hanya akan memeriksa antibodi yang ada pada manusia, bukan virus COVID-19.

“PCR lebih akurat karena alat tersebut memeriksa virusnya bukan antibodinya. Yang diambil adalah cairan tubuh yang paling banyak mengandung virusnya. Tes swab diusap dan diambil virusnya. Virus paling banyak ada di dahak karena menyerang sistem pernapasan,” lanjutnya.

Meskipun demikian, tes COVID-19 harus dilakukan oleh tenaga kesehatan khusus atau orang yang memang kompeten di bidangnya. Pasalnya penularan kepada orang lain mungkin bisa saja terjadi saat pengambilan darah maupun terkena percikan dahak (droplet).

(Helmi Ade Saputra)