Psikolog Siti Suminarti Fasikhah menuturkan, psikosomatis itu muncul setelah Anda memberikan stigma terhadap diri Anda sendiri. Maksudnya, Anda terlalu banyak berpikir mengenai COVID-19 yang kemudian memunculkan perasaan takut berlebih, dan akhirnya psikosomatis ini muncul.
Nah, untuk membedakan psikosomatis atau benar COVID-19, diterangkan Siti, Anda tetap harus melakukan pemeriksaan ke layanan medis, seperti puskesmas atau rumah sakit terdekat. Pemeriksaan ini untuk memastikan dari mana sumber gejala yang muncul.
"Psikosomatis itu kan gejala yang muncul sebenarnya mungkin secara medis tidak terlihat. Nah, kalau COVID-19, dapat dikenali," papar Siti, beberapa waktu lalu.
Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang ini melanjutkan, setelah pemeriksaan medis, Anda tentu akan mendapatkan obat untuk mengatasi gejala yang muncul. Obat ini tentu dimaksudkan untuk memperkuat sistem imun kembali.
Jika seminggu masih mengalami masalah yang sama, sangat disarankan untuk datang ke fasilitas kesehatan lagi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Ini biasanya berupa tes darah, rontgen paru, atau bahkan lebih jelasnya dengan CT Scan.