Peneliti sedang berlomba menemukan vaksin COVID-19. Tiga vaksin COVID-19 yang potensial menunjukkan hasil positif dalam pengujian tahap awal di China dan Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, pengujian lebih lanjut untuk membuktikan vaksin ini bekerja dengan baik masih diperlukan. Kementerian Sains dan Teknologi China mengatakan CanSino Biologics China saat ini telah memulai tahap kedua pengujian terhadap kandidat vaksinnya.
Selain itu National Institutes of Health and Moderna Inc juga melakukan pengujian yang hampir sama dengan CanSino. Orang pertama yang menerima vaksin eksperimental pada bulan lalu, kembali ke klinik di Seattle pada awal pekan ini untuk membuat dosis kedua.
Kepala penyakit menular NIH, dr. Anthony Fauci mengatakan sejauh ini tidak ada masalah selama pengujian vaksin COVID-19. Ia berharap fase pengujian yang lebih besar berikutnya dapat dimulai sekira Juni 2020.
Kandidat ketiga dari Inovio Pharmaceuticals, juga mulai memberikan eksperimental untuk pengujian keamanan pertama pada minggu lalu di AS. Mereka berharap dapat memperluas studi hingga ke China.
Tes awal vaksin fokus pada keselamatan. Para peneliti di kedua negara mencoba beberapa dosis dari jenis vaksin yang berbeda. Tetapi pada fase kedua ada langkah penting yang memungkinkan vaksin untuk diuji pada lebih banyak orang.
Tujuannya untuk mencari tanda-tanda bahwa vaksin ini dapat melindungi terhadap infeksi. Pekan lalu, CanSino mengajukan laporan untuk mendaftarkan 500 orang dalam penelitian selanjutnya. Mereka ingin membandingkan dua dosis vaksin dengan suntikan tiruan.
Fauci mengatakan jika COVID-19 menyebar luas selama musim panas dan musim gugur, sangat mungkin untuk menyelesaikan penelitian yang lebih besar. Ia memperkirakan penelitian ini bisa selesai sedikit lebih cepat dari 12 hingga 18 bulan yang diprediksi.
“Tolong izinkan saya mengatakan penelitian ini dengan asumsi vaksin efektif. Ini akan menjadi masalah besar jika vaksin harus efektif dan aman,” terang Fauci, sebagaimana dilansir Fox News, Rabu (15/4/2020).
Fauci yang merupakan pakar penyakit menular ternama pemerintah AS, mengatakan negaranya belum memiliki prosedur pengujian dan penelusuran kritis yang diperlukan untuk mulai membuka kembali perekonomian negara.
“Kami harus memiliki sesuatu yang efisien dan dapat kita andalkan, dan kami belum sampai di tahap itu," tambah Fauci.
Di beberapa bagian negara Eropa yang infeksi dan kematian sudah mulai stabil, proses ini sudah berlangsung. Bisnis dan industri tertentu telah diizinkan untuk dibuka kembali dalam politisi untuk menyeimbangkan kesehatan masyarakat.