Pandemi virus corona (COVID-19) yang melanda Indonesia membuat banyak masyarakat memutuskan mengkarantina diri di rumah. Meski demikian, seseorang juga harus memiliki cara tersendiri dalam melakukan karantina diri di rumah, yakni dengan memastikan sirkulasi terjaga dengan baik.
Baru-baru ini Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sesi tanya jawab dengan Spesialis Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, dr. Rebriarina Hapsari, MSc SpMK. Hal tersebut diungkapkan dr. Rebria melalui channel Youtube resmi Ganjar Pranowo.
Dokter Rebriarina mengatakan virus corona dapat menyebar melaui droplet (percikan dahak). Tapi yang perlu diingat, penularan bisa terus terjadi di udara, apabila partikel droplet yang dikeluarkan berukuran sangat kecil.
“Penelitian terakhir tiga jam itu masih berada di ruangan. Semuanya tergantung pada suhu dan kelembapan ruangan tersebut. Jika ruangan tersebut suhu dan kelembapannya tinggi itu akan lebih cepat jatuh dan cepat rusak virusnya,” terang dr. Rebriarina.
Oleh sebab itu dr. Rebriarina mengimbau masyarakat untuk memperhatikan ventilasi dan sirkulasi udara yang ada di rumahnya. Terlebih bagi masyarakat yang sedang mengkarantina diri sendiri atau melakukan work from home (WFH).
“Kalau suhu ruangannya tidak ada ventilasi atau pertukaran udara dengan udara luar, maka virusnya akan terkonsenterasi di dalam ruangan tersebut dan akan melayang-layang lebih lama dibandingkan di luar,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)