Sebagian besar masyarakat di dunia masih berhadapan dengan risiko gagal ginjal. Gagal ginjal menempati urutan keempat sebagai penyakit katastropik dengan biaya termahal setelah jantung, kanker dan stroke.
Ketua Umum PB PERNEFRI, dr. Aida Lydia, PhD, Sp. PD-KGH menjelaskan, penyakit ini sebenarnya bisa dicegah sejak dini dengan memperhatikan segala faktor risiko dan rutin dalam melakukan pemeriksaan. Pasalnya hipertensi dan diabetes menjadi dua faktor utama pemicu gagal ginjal.
“Pokoknya sejak sebelum orang sakit. Pada usia muda tekanan darah bisa diperiksa secara tahunan. Tapi kalau usai di atas 50 tahun harus lebih sering, karena tekanan darah lebih gampang tinggi karena pembulu darahnya kaku,” terang dr. Aida, kepada Okezone.
Dokter Aida juga menyarankan seseorang untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan urine (air seni). Pasalnya dengan melakukan pemeriksaan urine, maka bisa tergambar apakah seseorang mengalami gangguan ginjal atau tidak.
“Apakah ada kandungan protein berlebih dalam urine. Periksa kadar kreatinin darah untuk melihat laju filtrasi. Kalau ada gangguan fungsi ginjal bisa dicek, sudah masuk ke stadium berapa? Bisa di cek di layanan primer seperti puskemas,” lanjutnya.