Di dalam bangunan tersebut, kata Yuri, terdapat 168 kasur, dapur, dan fasilitas umum lainnya. Meskipun di pulau kecil, ketersediaan air bersih bukan menjadi kekhawatiran.
Selama observasi COVID-19 berlangsung, Kemenkes juga menurunkan 30 tim medis di Pulau Sebaru Kecil. Terdiri dari tim sub kesehatan lingkungan, yang bertugas menangani kebersihan, penanganan sampah, pengawasan dapur dan kualitas bahan makanan.
Ada juga sub tim survailans, yang melakukan pencatatan dan melaporkan data harian ke Kemenkes. Yuri menegaskan, Pulau Sebaru Kecil ini menjadi Ring 1 lokasi observasi ABK Kapal World Dream.
"Untuk Ring 2-nya, itu adalah area di luar pulau. Sebanyak 188 ABK ini akan diobservasi selama 14 hari sesampainya mereka di pulau," pungkasnya.