Dari KARS, kata Dokter Djoni, setiap rumah sakit juga dianjurkan memakai electronic medical record. Karena sistem ini diklaim irit biaya, irit tempat, juga memudahkan petugas kesehatan saat rekam medis semisal saat pasien dirujuk ke rumah sakit lain.
"Tapi electronic medical record ini sering telat. Dokter enggak terbiasa dari kebiasan lama ke yang baru," tuturnya.
Belum lagi banyak yang menganggap bahwa penggunaan electronic medical record ini biaya pengadaannya mahal. Padahal fakta di lapangan tidak menunjukkan hal itu.
Akibatnya, Dokter Djoni mengatakan, seluruh rumah sakit yang memenuhi digitalisasi jumlahnya sedikit. Maka setiap rumah sakit diimbau untuk mengubah sistem pelayanan dengan digitalisasi mengikuti zaman.
(Martin Bagya Kertiyasa)