VIRUS korona Wuhan (Corona virus/2019-nCov) yang pertama kali merebak di China, memang tengah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di berbagai penjuru dunia. Terlebih lagi, kini penyebarannya telah semakin meluas ke berbagai negara di berbagai benua.
Dengan situasi darurat seperti ini, maka tak heran setiap orang berupaya sekuat tenaga untuk bisa melindungi diri dari paparan virus Korona tersebut.
Mulai dari mengenakan masker, berdiam diri di rumah, tidak menggunakan moda transportasi umum dan sebisa mungkin menghindari kunjungan di bandar udara, dan tempat-tempat ramai lainnya.
Tapi, suatu waktu memang akan ada agenda di mana mereka tidak memiliki pilihan lain selain pergi ke bandara. Oleh karena iti, demi bisa melindungi diri dari paparan virus korona, berbagai cara pun dilakukan.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh seorang perempuan di bandara internasional Vancouver, Kanada satu ini, seperti diwarta Worldofbuzz, Kamis (30/1/2020).
Demi memproteksi diri, sang perempuan yang tidak disebutkan identitasnya ini bukan hanya telah memakai masker pelindung, tapi juga terlihat mengenakan botol minum plastik berukuran super besar, yang dilubangi bagian bawahnya, sehingga bisa masuk dan menutupi kepala hingga area wajah sampai sebatas dagu.
Alat perlindungan diri yang cukup unik dan berbeda dari biasanya ini, mungkin menjadi pilihan setelah spesialis sistem pernafasan dari Peking University, Wang Guangfa, mengatakan bahwa seseorang bisa tertular karena kurangnya perlindungan di area mata.
Tapi tampaknya, ide unik melindungi diri agar tidak tertular virus korona China dengan memakai botol minum plastik berukuran super besar ini bukan hanya dilakukan oleh perempuan tersebut.
Dilihat dari beberapa foto yang diunggah oleh Vancouver is Awesome, menunjukkan beberapa orang dari negara-negara lainnya juga melakukan hal yang sama. Bahkan, ada juga beberapa orang yang melakukan proteksi diri lebih jauh lagi dengan menutupi sebagian tubuh mereka menggunakan kantung plastik berukuran besar.
Meski setidaknya orang-orang telah melakukan apa yang bisa dilakukan sebagai bentuk perlindungan diri. Namun perlu diingat, tidak terbukti dengan mengaplikasikan cara-cara inovatif di atas menjadi jaminan untuk melindungi diri kita dari virus korona China.
(Martin Bagya Kertiyasa)