“Vitamin D biasanya dikaitkan dengan kesehatan tulang. Tapi pada negara yang seharusnya kaya akan vitamin D gratis (Sinar matahari) seperti Indonesia, The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) 2013 menyebut bahwa hanya 5,6 persen toddler yang memiliki cukup vitamin D. Disimpulkan anak jarang terpapar sinar matahari dan dari segi asupan makanan mereka juga kekurangan vitamin D,” lanjutnya.
Lebih lanjut dr. Saptawati mengatakan nutrisi akan memengaruhi saluran cerna yang merupakan organ kekebalan tubuh manusia yang dikontrol oleh makrobiota baik. Apabila gangguan cerna seorang anak mengalami peradangan maka sistem imun pun akan terganggu.
“Infeksi subklinis (infeksi yang belum ada gejalanya tapi sudah menginfeksi) paling sering diterima oleh anak. Peranan prebiotik untuk mencegah infeksi sangatlah penting. Bakteri baik seperti Lactobacillus Acidophilus yang efektif untuk mengobati masalah diare pada anak,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)