Tiga Local Hero Bali Bagikan Inspirasi

, Jurnalis
Selasa 19 November 2019 17:20 WIB
foto: Okezone
Share :

BALI - Semangat pelajar dan mahasiswa tergugah ketika mendengarkan kisah inspiratif Pande Putu Setiawan. "Kita keren, itu biasa. Tapi bisa bikin orang banyak jadi keren, itu luar biasa," ujar Pande mengawali kisah inspiratifnya.

Pande bukanlah orang keren, penampilannya sangat sederhana. Tapi siapa menyangka anak seorang petani yang tidak tamat SD ini menjadi keren karena merupakan jebolan University of Victoria, British Columbia, Kanada.

Pande juga lulusan S2 Universitas Gajah Mada (2006) dan S1 di Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Telkon tahun 2001. Padahal, waktu di bangku SMA, prestasinya bisa dibilang buruk sekali. "Kalian mungkin tidak percaya, saya rangking 23 dari 23 siswa di SMA Negeri 1 Gianyar," tutur pria kelahiran 9 Maret 1977 ini.

Meski status pendidikan hingga yang tertinggi sudah dicapai, Pande menolak kerja kantoran yang identik dengan seragam ataupun jas dan dasi. Dia berhenti bekerja di PT Telkom, meski saat itu sudah menjabat supervisor.

Dia justru memilih pulang ke kampungnya di Desa Batur, Kintamani, Bangli dan mendirikan Komunitas Anak Alam. Anggotanya adalah anak-anak yang putus sekolah karena harus bekerja di ladang, mencari rumput, mengambil air dengan ember maupun jerigen yang berjarak sekian kilometer dari rumahnya.

Pande mencatat masih ada 1.315 anak di Bali yang putus sekolah karena harus membantu orangtuanya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka tersebar di Kintamani, Karangasem, Lovina, Tabanan dan Klungkung. Bagi Pande, ini sangat memalukan di tengah gemerincing dolar pariwisata Bali.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Telusuri berita Women lainnya