"Biasanya anak yang memiliki teman khayalan cenderung kreatif, riang, mandiri, mudah bersosialisasi. Saat anak sudah mulai masuk sekolah dasar teman khayalannya akan pelan-pelan hilang," tutur Mei.
Namun, saat anak malah bersikap aneh karena teman khayalan tersebut, bahkan sampai mengganggu sebaiknya ke konsultasi ke psikolog. Orangtua harus mendapatkan informasi lebih jelas agar dilakukan pemeriksaan kepada sang anak.
(Dinno Baskoro)