Itulah sebabnya kini muncul istilah "always-connected travellers", di manapun dan kapanpun wisatawan dapat saling terkoneksi dengan adanya mobile apps atau devices.
Melihat kemajuan teknologi yang begitu pesat, para pelaku industri wisata pun diminta untuk mengikuti perubahan perilaku konsumen. Jika tidak, maka industri akan sulit berkembang dan lambat laun akan mati.
"Perlu diketahui bahwa pencarian produk (search) dan berbagi informasi (share) di industri pariwisata kini sudah sekitar 70% menggunakan media digital," tegas Guntur.