"Kalau misalnya pada mau perempuan semua kan repot. Makanya disarankan untuk anak kedua," tutur Prof Arief.
Selain itu, penentuan jenis kelamin juga sebaiknya dilakukan sebelum proses pembuahan sel telur dan sperma menjadi embrio. Teknologi yang ada sekarang ini bisa menyeleksi sperma yang hendak digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi.
"Jadi ada metode untuk memilih sperma. Di sperma itu ada kromosom x dan y, kalau sel telur hanya kromosom x. Melalui metode itu dipilih, mana yang x dan mana yang y, baru selanjutnya digunakan untuk fertilisasi sehingga diharapkan embrionya (jenis kelamin) sesuai dengan preferensi," papar Prof Arief.